Diduga Dikerjakan Asal-asal, Pekerjaan Pembangunan Jalan Marinsouw, Pulisan Jadi Sorotan

    Diduga Dikerjakan Asal-asal, Pekerjaan Pembangunan Jalan Marinsouw, Pulisan Jadi Sorotan

    MINAHASA UTARA - - Ketua Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia Sulawesi Utara (LAMI), Indri Montolalu menyoroti pekerjaan yang berada di wilayah pall dan marinsouw yang belum lama selesai.

    Menurutnya, pekerjaan yang belum lama selesai tersebut diduga dikerjakan dengan asal-asalan, hal ini terbukti ada pekerjaan yang terlihat rusak.

    "Kami menduga para kontraktor bekerja asal-asalan dan tidak sesuai spesifikasi. Seperti pada pekerjaan jalan yang baru dibangun pada tahun lalu sekarang sudah mulai di tampal. Kami melihat ada beberapa hal yang kami duga pekerjaannya dikerjaakan tidak sesuai dengan spesifikasi yakni saluran yang sudah mulai rusak, " ujarnya.

    Selanjutnya, terkait hal itu Ketua LAMI Sulut, Indri mengatakan bahw  jalan yang sudah mulai rusak tersebut, diduga pada saat penghamparan aspal sudah mulai dingin atau suhu sudah di bawa 120 derajat.

    "Itulah yang menyebabkan saat ini jalan tersebut sudah mulai rusak, disamping itu untuk pekerjaan minor yakni badan jalan kami menilai hanya asal-asalan. Hal ini terjadi karena pihak kontraktor ingin meraup keuntungan yang besar. Kami juga akan mengawasi da melihat kontraktor-kontraktor mana yang bekerja asal-asalan dan kami akan laporkan agara supaya mereka tidak dipakai lagi dalam pekerjaan berikut karena para pelaksana ini kami duga hanya ingin memperkaya diri sendiri  dan tidak memperhatikan estetika, sehingga terlihat "caparuni" atau jelek, " tegasnya.

    Menurutnya, ini harus diperhatikan karena pekerjaan/proyek yang menggunakan uang rakyat ini ada untuk menunjang Kawasan Ekonomi Khusus(KEK) Pariwisata yang nantinya akan mendatangkan sejumlah wisatawan lokal maupun international.

    "Sebagai Ketua DPD LAMI, saya meminta pada para pihak yang bertanggung jawab untuk segera memperbaiki di masa pemeliharaan ini, jika tidak kami akan membawa hasil temuan kami kepada mereka yang berwenang dalam hal ini Kejaksaan, KPK dan Kepolisian, " pungkasnya. 

    Ditambahkan oleh Hardy dari News Crime Journalist (NCJ) bahwa pekerjaan dikerjakan oleh PT. Murni Berlian Aseal yang berbandrol 21.760.791.181.49, dan dari pantuan dirinya terlihat sudah banyak yang retak-retak (terbelah-belah).

    "Banyak yang retak-retak, ini harus diusut tuntas, karena patut diduga dikerjakan asal - asal, " ucap Hardy kepada wartawan, Selasa (08/02/2022).

    Pada kesempatan tersebut, Hardy juga akan mengajak seluruh jurnalis untuk turut serta mengawasi proyek tersebut.

    Pihak perusahaan sendiri, ketika berita ini terbit belum berhasil dikonfirmasi.(Steven)

    Minahasa Utara
    Steven

    Steven

    Komentar

    Berita terkait